Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Cara Hidup dan Perkembangan Porifera



Sumber Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCOYMcktnGqQ3itOpsmFkyBrIrtb1jMxrBizv2ek6oYCSyG57zAztDGn_x_e04jVyN9vfo0D7m_weAEfD6Gvlgp0gfmGZ61t1ApQgkTiHjgW5-kTAA7rxrjvdYHMQHax721aUK0l35Molj/s1600/yellow-tube-sponge-mark-sidwell.jpg 



Porifera
       A.    Pengertian
Kata Porifera berasal dari bahasa latin, Porus artinya Pori, sedangkan Fer artinya membawa. Porifera adalah hewan yang bersel banyak atau multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Kenapa dia dikatakan sederhana? Karena hewan ini memiliki cirri-ciri tubuh yang berpori seperti busa atau spons sehingga hewan ini disebut juga hewan spons.


B.     Ciri-ciri Umum Porifera
Secara umum, ukuran dan bentuk porifera sangat beragam. Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras dan ada juga yang berukuran lebih besar dan tinggi dan berdiameter lebih dari 1 meter. Tubuh porifera umumnya asimetris atau tidak beraturan menskipun ada pula simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk atau bercabang seperti tumbuhan. Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori. Warna tubuhnya bervariasi, ada yang berwarna pucat, ada yang cerah, ada yang merah, kuning dan ungu.

C.     Srtuktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh porofera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokan kedalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut Pinokosit. Pinokosit befungsi sebagai pelindung. Diantara pinokosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di Spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel berleher yang memiliki flagellum yang bergerak pada koanosit dan berfungsi untuk membentuk aliran air satu arah sehingga air yang mengandung makanan  dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan di telan sacara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan memlalui lubang yang disebut Oskulum. Zat makanan dan oksigen selain digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba yaitu amoebosit (sel amoeboid)  fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makanan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya. Porifera memiliki tiga lapisan tubuh antara lain:
1.      Epidermis (lapisan luar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel-sel epitel pipih yang disebut Pinakosit.
2.      Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermi. Mesoglea pada porifera mengandung dua macam sel yaitu:
·         Sel ameboid. Berfungsi sebagai pangangkut zat makanan dan zat sisa metabolisme dari sel yang satu ke sel yang lain.
·         Sel skleroblas. Berfungsi sebagai pembentuk spikula.
3.      Endodermis (lapisan dalam)
Merupakan lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memliliki flagel dan dan berfungsi sebagai pencernaan makanan.

D.    Cara Hidup dan Habitat Porifera
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke dalam tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler didalam koanosit dan amoebosit. Habitat porifera umumnya dilaut, mulai dari tempat pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. sekitar 150 jenis porifera hidup di air tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat atau sesil, hidupnya menempel pada batu atau benda lainnya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat pindah maka sering dianggap sebagai tumbuhan.

E.     Perkembangbiakan
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas atau gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya pada musim dingin didalam tubuh porifera yang hidup diair tawar. Porifera dapat menbentuk individu baru secara regenerasi.
Reproduksi seksual dilakukan dengan pembelahan gamet antara gamet jantan dan gamet betina. Ovum  yang dihasilkan gamet betina dan sperma oleh gamet jantan dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat hemaprodit.




Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun dan Jenis-jenisnya

Pengertian, Ciri-ciri Umum, Sistem Perakaran dan Akar engan Fungsi Khusus

Manfaat Bawang Putih Untuk Kesehatan Tubuh